Kamis, 14 November 2013

[FULL] Hitam Putih Spesial OCD "Obsessive Corbuzier's Diet" 20 Agustus 2013

DIMANA SEMANGAT PEMUDA YANG DULU

DIMANA SEMANGAT PEMUDA YANG DULU
Berikan aku 10 pemuda, maka aku akan menguncang dunia...(Presisen RI pertama Soekarno). Dari kakta-kata itu sudah jelas bahwa para pemuda pada masa itu sangat berperan penting didalam kemerdekaan Repuplik Indonesia, untuk merebut kemerdekaan dari tangan para penjajah. Begitu luar biasanya para pemuda pada masa itu semangat yang begitu tinggi, kepedulian yang begitu besar, rasa kebersamaan yang begitu luas, dan saling menghormati walaupun mereka berbeda yang begitu luar biasa.
Kemerdekaan Republik Indonesia ini munkin tidak akan pernah terjadi apabila, para pemuda dan pemudinya tidak memiliki semangat yang tinggi untuk kemerdekaan Rebublik Indonesia, tidak ada kepedulian terhadap Bangsa ini yang telah lama di jajah oleh Bangsa Asing, tidak ada lagi rasa kebersamaan diantara mereka karena lebih mementingkan diri sendiri, dan tidak ada lagi rasa saling menghorati antara Suku yang satu dengan yang lain, dan salaing menghormati antara Agama yang satu dan Agama yang alin. Maka tanpa adanya pemuda dan pemudi kemerdekaan itu hanya semu, hanya ada didalam benak saja, dan tidak akan terwujudkan dalam keyataan.
Begitulah pemuda dan pemudi pada masa itu yang begitu luar biasanya mereka terhadap Bangsa dan Negara mereka atas pengabdian, pengorbanan, dan kepedulian mereka semua. Tetapi bagai manakah dengan pemuda dan pemudi pada masa sekarang semuanya sudah memudar tidak adalagi yang namanya rasa semangat untuk belajar untuk bangsanya, tidak adalagi kepedulian denga fenomena yang ada
dan berkembang yang perlu dipecahankan permasalahannya oleh para pemuda dan pemudinya, rasa kebersamaan yang tidak nampak lagi hal ini di tunjukan dengan adanya tawuran antar pelajar dan pelajar lainya, antar mahasiswa dengan mahasiswa lainya, banyaknya angota Genk Motor yang anggotnaya terdiri dari para pelajar dan mahasiswa, dan tidak adalagi rasa saling menghotmati yang dicerminkan dengan adanya konflik-konflik antar suku salah satunya konflik antar suku di kalimantan yang terjadi sekitar pada tahun 2002 yang lalu dan banyak korban meninggal dunia akibat dari konflik yang terjadi itu, dan banyak lagi konflik-konflik yang terjadi ditempat lainya di indonesia.
Sungguh memperihatinkan semua yang terjadi pada masa-masa sekarang ini para pemuda dan pemudinya seperti sedang kehilangan jatidirinya, seperti burung garuda yang kehilangan cakarnya, seperti harimau yang kehilangan gauganya Tampak lemah dan kehilangan kewibawaanya itulah keadaan para pemuda dan pemudi dari bangsa ini.
Bangsa yang begitu Besar, Negara yang begitu luas yang tanahnya terhampar dari Sabang sampai Merauke, yang memiliki berbagai suku-suku disetiap daerahnya juga memiliki Bahasa yang beranekaragam. Namun para pemuda dan pemudinya tak seperti dulu yang begitu luarbiasanya mereka yang dikagumi banyak bangsa-bangsa didunia.

Selasa, 12 November 2013

HUTANKU SAYANG MALANG NASIBMU



HUTANKU SAYANG MALANG NASIBMU
Hutan kalimantan yang mempunyai luas 25.592.307 hektar (Data Badan Planologi Kehutanan Tahun 2004), menjadi hutan yang paling luas yang di miliki oleh Negara Indonesia dan banyak memiliki potensi di berbagai bidang seperti industri, dan tempat wisata yang banyak belum di kelola di kalimantan tenganh ini.
  Kalimantan yang disebut juga Boneo ini memang sudah terkenal sejak dahulu di Dalam dan Luar Negri. Hutan di kalimantan banyak memiiki jenis-jenis kayu yang menpunyai nilai jual yang cukup tinggi seperti kayu Ulin atau yang biasa disebut sebagai kayu Besi, kayu Benuas , kayu Meranti, dan masih banyak lagi jenis-jenis kayu yang lain yang mempunyai nilai jual yang tinggi.
Bukan hanya kayu saja yang terkenal di Kalimantan khususnya Kalimantan Tengah ini, namun ada juga yang lainya yaitu seperti Flora dan Fauna yang beraneka ragam, kebudayaan dari berbagai Suku Dayak yang amat ekssotis, dan juga keindahan alam yang begitu mempesona yang terdapat di dalamya yang bisa di bilang sebagai surganya dunia yang tersembunyi.
   Dari banyak potensi tersebut yang sudah dan masih di eksploetasi secara tidak wajar sampai saat ini yaitu hutan, hutan kalimantan yang banyak di bicarakan banyak orang sebagai paru-paru dunia ini kini menjadi hutan yang rusak dan sangat memperihatinkan. Karena banyaknya prusahaan-perusahaan kayu yang tidak bertanggung jawab, perkebunan kelapa sawit, dan perusahaan tambang yang ada di kalimantan khususnya kalaimantan tengah ini yang semakin tahun semakin banyak.
Hutan yang dulu luas dan terdapat flora dan fauna yang beraneka ragam didalamya, juga sebagai tempat suku-suku dayak menggantungkan hidupnya dari hasil hutan. Kini hutan yang menjadi kebanggaan dunia dan kebanggan bangsa indonesia ini semakin rusak dan gundul dan alamya semakin rusak akibat dari pembalakan legal maulpun ilegal, perkenan sawit, dan pertambangan.
Hutan yang dulu hijau, terjaga dan terpelihara yang asri tempat suku-suku dayak pedalaman yang menggantungkan hidupnya pada hutan dan hasil alam mulai tersingkir karena hewan buruan yang kini  semakin susah untuk ditemui, dan alam tempat mereka tinggal sekarang menjadi rusak yang semakin hari-semakin memperihatinkan. Hutan tempat berlindungnya satwa-satwa liar dan satwa langka seperti orangutan, beruang, dan owa-owa semakin tersingkirkan akibat dari perambahan hutan tempat tinggal mereka bahkan dulu Tapir pun ada di hutan kalimantan ini, manun itu dulu  sekarang yang ada hanya tinggal namaya saja, dan banyak lagi satwa liar yang harus di lindungi lainya yang perlu dijaga kelestarianya.
Description: E:\FOTO\FERRY AND FRIEDS\teman fisip\PELABUHAN N TERMINAL\2012-05-12 17.32.01.jpgDescription: E:\FOTO\138CANON\IMG_3556.JPGMemilihara hutan bukan hanya tanggung jawab Negara tetapi tanggung jawab kita semua sebagai masyarakat untuk memeliharanya dan menjaganya, agar menjadi tempat yang nyaman bagi kita semua untuk menghirup udara yang segar dan memberikan kesejjukan juga  menjadi rumah yang nyaman bagi satwa-satwa yang ada di dalamya. Karena hutan bukan warisan dari Nenek Moyang kita tetapi merupakan berupa titipan dari Anak dan Cucu kita yang akan datang. Memelihara hutan bukan hal yang sulit jika kita semua merasa memiliki hutan itu, dan ada keinginan untuk menjaga dan memeliharanya untuk kelestarianya.









    Gambar 1                                                                Gambar 2
Gambar 1. Adalah Salah satu festifal seni tari yang sangat ekssotis dari salah satu suku dayak di Kalimantan Tengah yang rutin di laksanakan didalam satu tahun sekali di Kalimantan Tengah, dan Gambar 2. Adalah sungai sebangau  jangan sampai menjadi sepeti sungai Kahayan yang sudah tercemar oleh mercury dan bahan-bahan kimia lain yang berbahaya bagi kehidupan dan kesehatan kita.
Taman Alam Sabangau yang kini dikelola oleh pemerintah memerlukan perhatian kusus karena selama ini sudah lama terlantarkan dan tidak terpelihara lagi, sampah-sampah yang berhamburan kayu pijakan yang sudah mulai lapuk dimakan usia dan keamananya yang kurang terjamin.








Description: E:\FOTO\FERRY AND FRIEDS\WALHI,FMN,N BEM UNPAR\hutan rusak\_MG_6479.JPG

 






Gambar 3                                                                    Gambar 4
Gambar 3. Dan gambar 4. Adalah Hutan kalimantan yang dulu pohonya besar-besar kini menjadi pohon-pohon yang kecil akibat legal loging dan ilegal loging yang terjadi selama ini di Kalimantan Tengah bahkan ada yang lebih memperihatinkan lagi dari itu.
Hal ini di karenakan hubungan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah tampak tidak sejalan, hal ini di buktikan dengan adanya beberapa ijin perudahaan-perusahaan yang tidak diketahi pemerintah pusat, dan banyak hal lain yang bermasalah. Ini yang mengakibatkan semakin rusaknya hutan yang ada di Kalimantan Tengah, belum lagi kerusakan alam yangterjadi akibat kegiatan pertambangan yang telah lama berjalan maupun yang baru di berikan ijin.
Seringkali pemerintah menyalahkan masyarakat yang membuka lahan untuk bercocok tanam, tetapi pemerintah malah sebaliknya meberikan ijin kepada perusahaan-perusahaan besar yang meng ekspoitasi kekayaan alam ini dan membuka lahan untuk berfrofit. Masyarakat hanya bisa menonton dari kebijakan pemerintah tersebut, yang akhirnya masyarakat yang tadinya menggantungkan hidupnya dari hasil hutan tersingkirkan, dan hidup dibawah garis kemiskinan. Hanya segelintir orang saja yang menikati hasil dari datangya perusahaan-perusahaan tersebut.
Hutan yang dulu hijau dan sangat mempesona kini banyak berganti menjadi hutan-hutan sawit milik perusahaan asing, hanya para pejabat, dan segelintir orang saja yang memiliki sedikit dari kebun-kebun sawit tersebut. Kini hanya untuk mendegarkan teriakan owa-oawa yang saling bersahutan, dan kicawan burung-burung saja sulit untuk didengarkan lagi, karena tempat mereka tinggal dan tempat mencari makanya telah berganti dengan perkebunan sawit. Bagaimana nasib hutanku ini bila terus dieksploitasi dan dikeruk haisil kekayaan alamnya dan hanya segelintir orang yang meikmatinya, sungguh malang nasib hutanku tak adalagi tempat satwa untuk berlindung.

Jumat, 08 November 2013



MOTIVASI KERJA GURU DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI - 4 PALANGKA RAYA




PROPOSAL SKRIPSI





OLEH :
FERRY PERDA PERMANA
10.11.12139








UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NEGARA
PALANGKA RAYA
2013

MOTIVASI KERJA GURU DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI - 4 PALANGKARAYA











PROPOSAL SKRIPSI



Oleh :
FERRY PEDA PERMANA
10.11.12139









UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NEGARA
PALANGKA RAYA
2013

KATA PENGANTAR

            Puji sukur kehadirat ALLAH SWT atas karunia-Nya yang telah dilimpahkan-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan proposal skripsi ini tepat pada wakunya. Proposal skripsi yang saya susun adalah PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI KERJA GURU DAN PEGAWAI DI SMKN-4 PALANGKA RAYA”.
            Dalam kesempatan ini saya sebagai penyusun dari proposal skripsi ini menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada :
Sahabat-sahabat sepeperjuangan di FISIP Universitas Muhamadiyah Palangka Raya yang memberikan suport dan kerja sama dalam banyak hal, baik berbagi referensi maupun berbagi masukan sehingga beban berat penyusunan proposal skripsi ini pun terasa ringan.
            Semoga kebaikan teman-teman semua memdapat balasan kebahagian dari Allah SWT. Semoga proposal skripsi ini dapat melatih saya dalam penyususna proposal skripsi yang benar sesuai dengan buku panduan yang di berikan dan semoga dapat mempermudah pembuatan skripsi mendatang.


                                                                                  Palangka Raya,9  September 2013
                                                                                                      Penulis :

                                                                                     FERRY PERDA PERMANA
                                                                                              Nim : 10.11.12139


BAB I
PENDAHULUN

A.       Latar Belakang Masalah
Semakin baik pendidikan suatu bangsa, semakin baik juga kualiatas bangsa itu, itulah asumsi secara umum terhasap program pendidikan suatu bangsa. Menurut Dr. H. Syaiful Sagala (2006:3) pendidikan merupakan aktifitas sekelompok orang seperti guru dan tenaga kependididkan lainya melaksanakan pendidikan untuk orang-orang muda bekerja sama dengan orang-orang yang berkepentingan kemudian secara preskriptif yaitu memberi petunjuk bahwa pendidikan adalah muatan, arahan, pilihan yang di tetapkan seagai wahana pengembangan masa depan anak didik yang tidak  terlepas dari keharudan kontrol manusia  sebagai pendidik.
Piaget, 1896 (Dr. H. Syaiful Sagala, 2006:3) berpendapat pendidikan yaitu penghubung dua sisi, di satu sisi individu sedang tumbuh berkembang, dan di sisi lain sosial, intekektual, dan moral yang menjadi tanggung jawab pendidik untuk mendorong individu tersebut.
Oleh karena itu motivasi  seorang guru sangat di perlukan di dalam proses belajar mengajar di lingkungan sekolah, khususnya di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri-4 Palangka Raya untuk memperbaiki kualitas siswa/i didiknya.
Motivasi kerja guru merupakan faktor yang sangat penting di dalam suatu proses belajar mengajar, karena guru merupakan seorang pendidik di linkungan sekolahan yang sangat berperan penting di dalam keberhasilan seorang siswa didiknya. Seorang guru juga harus mempunyai etos kerja yang tinggi di dalam tugas dan kewajibanya di dalam mendidik anak didiknya. Sedangkan yang terjadi di SMKN-4 Palangka Raya masih belum sesuai keinginan yang di harapkan  seprti masih  adaya guru yang hanya sekedar datang tetapi tidak mengajar,ada yang tetap mengajar namun tidak tepat waktu, dan bahkan ada yang tidak disiplin dalam kehadiranya.
Oleh karena itu seorang guru harus termotivasi di dalam tugas dan kewajibanya di dalam menjalankan tugasnya, karena perwujudan manusia yang berkualitas tersebut menjadi tanggung  jawab pendidik yaitu para guru yang propesional sesuai dengan keahlianya, dan terutama dalam mempersiapkan peserta didiknya untuk menjadi subyek yang makin berperan, menampilkan keunggulan yang tangguh, kreatif, mandiri, dan professional dalam bidangnya masing-masing agar mampu bersaing dengan dunia luar, khususya untuk kemajuan SMKN-4 Palangka Raya.
Pada lingkungan sekolah seorang guru adalah sebagai pendidik yang sangat berperan didalamnya, dan juga sebagi personil sekolah yang bukan hanya mengajarkan tentang pendidikan saja tetapi juga mengenai moral, sopan santun, dan sebagi orang tua kedua di lingkngan sekolah.
     Guru merupakan tenaga pendidik dan juga sebagi pegawai Negeri Sipil, kedisiplinan guru  telah di atur di dalam Peraturan Pemerintah RI No. 30 Tahun  1980 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil.
Sedangkan yang terjadi di SMKN-4 Palangka Raya masih belum berjalan dengan baik di karenakan masih adanya guru-guru yang tidak disiplin dengan kehadiranya, guru yang  tidak mengajar, dan lain-lain. Seorang guru harus termotivasi untuk mengajar dengan baik sesuai dengan tugas dan kewajibanya guna meningkatkan kualitas siswa dan siswi yang lebih baik dan mampu memenuhi kebutuhan dunia pasar .
Kinerja guru sangat berperan penting didalam peroses belajar mengajar, karena seorang guru merupakan sebagai pendidik, dan dengan adanya guru merupakan suatu sarat berjalanya proses belajar mengajar di lingkungan sekolah yang maksimal.

Yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu : Bagaimana motivasi kerja guru di SMKN - 4 Palangka Raya..!

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini yaitu sebagai berikut :
1.        Untuk mengetahui bagaimana motivasi guru di SMKN-4 Palangka Raya , dan
2.        Untuk mengetahui apa saja yang menjadi alasan dalam ketidak disiplinan para guru didalam mendidik siswa/i didiknya.



D.       Manfaat Hasil Penelitian
Adapun manfaat dari hasil penelitian ini diharapkan yaitu adalah sebagi berikut :
1.    Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada para guru-guru yang menjabat untuk kemajuan SMKN-4 Palangka Raya, dan dapat memperbaiki kualitas siswa/siswi didiknya untuk memenuhi keperluan dunia kerja, dan
2.     Penelitian ini untuk melatih kemampuan dan kepekaan terhadap permasalahan yang timbul dari suatu lembaga/organisasi khususnya  bagi peneliti,
3.    Hasil penelitian ini diharapkan juga sebagai bahan masukan bagi kalangan akademisi yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan motivasi kerja guru, dan dalam rangka menambah khasanah akademik sehingga dapat berguna untuk menambah ilmu dan wawasan.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai masalah motivasi, berikut ini akan di kemukakan beberapa definisi menurut beberapa penulis/pakar mengenai masalah motivasi ini. Motvasi di definisikan berbeda-beda oleh setiap peulis/pakar sesuai dengan situasi dan kondisi dari masing-masing  orang, dan di sesuaikan dengan perkembangan dari kemajuan jamannya.
Dari segi taksonomi Prof. Dr. Sondan P. Siagian, MPA. (2012:142), mendefinisikan motivasi berasal dari kata “movere” dalam bahasa latin, yang artinya bergerak. Berbagai hal yang biasanya terkandung dalam berbagai definisi tentang motivasi antara lain adalah keinginan, harapan, kebutuhan, tujuan, sasaran, dorongan dan insentif.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa suatu motif adalah kesadaran kejiwaan yang mendorong, mengaktifkan atau mengerakan, dan motif itulah yang mengerakan, dan menyalurkan perilaku, sikap dan tidak-tanduk seseorang yang selalu di kaitkan dengan pencapayan tujuan, baik tujuan organisasi maupun tujuan pribadi masing-masing anggota organisasi yang bersangkutan. Karena itulah dapat dikatakan bahwa bagaimanapun motivasi di definisikan, terdapat tiga komponen utamanya, yaitu kebutuhan, dorongan dan tujuan.
Menurut Drs.H.A.S.Moenir (2002:136) motivasi adalah rangsangan dari luar dalam bentuk benda atau bukan benda yang dapat menumbauhkan dorongan pada orang untuk memiliki, menikmati, menguasai atau mencapai benda/bukan benda tersebut.
Menurut Abraham H.Maslow (Prof.Dr. Sondan P.Siagian, MPA. 2012:146-158) kebutuhan manusia itu dapat di klarifikasikan pada lima hirarkhi kebutuhan, yaitu :
1.    Kebutuhan Fisiologis,
Kebutuhan fisiologis yaitu kebutuhan-kebutuhan pokok manusia seperti sandang pangan, dan perumahan. Kebutuhan ini di pandang sebagai kebutuhan yang paling mendasar bukan saja karena setiap orang membutuhkanya terus-menerus. Tetapi karena tanpa pemuasan berbagai kebutuhan tersebut seseorang tidak dapat dikatakan hidup secara normal.
2.    Kebutuahan Akan Keamanan,
Kebutuhan akan keamanan harus dilihat dalam arti luas, tidak hanya arti keamanan fisik..akan tetepi juga keamanan yang bersifar psikologis termasuk perlakuan adil dalam pekerjaan seseorang.
3.    Kebutuhan Sosial,
Kebutuhan sosial yaitu dalam kehidupan organisasional manusia sebagai insan sosial mempunyai berbagai kebutuhan yang berkisar pada pengakuan akan keberadaan seseorang dan penghargaan atas harkat dan martabatnya. Kebutuhan sosial tersebut tercermin dalam empat bentuk “perasaan” yaitu :
a.         Perasaan di terima oleh orang lain dengan siapa ia bergaul dan berinteraksi dalam organisasi.
b.        Harus di terima sebagi kenyataan bahwa setiap orang mempunyai jati diri yang khas dengan segala kelebihan dan kekuranganya.
c.         Kebutuhan akan perasaan maju..pada umumnya manusia tidak senang apabila menghadapi kegagalan..sebaliknya ia akan merasa senang dan bangga apabila ia meraih kemajuan, apapun bentuk keajuan itu.
d.        kebutuhan akan perasaan diikut sertakan  atau “sense of participation”.
4.    Kebutuhan Esteem (Pengakuan),
Salah satu ciri manusia ialah bahwa dia mempunyai harga diri. Oleh kerena itu semua orang memerlukan pengakuan atas keberadaan dan statusnya oleh orang lain.
Kebutuhan esteem bukan hanya kebutuhan mereka yang menduduki jabatan manajerial, akan tetapi setiap orang menbutuhakanya. Yang menjadi tantangan bagi manajemen dalam hal menerapkan teori motivasi ialah menemukan cara paling tepat untuk memuaskan berbagai kebutuhan tersebut dengan pedoman pada  paling sedikit empat prinsip, yaitu :
a.         Cara yang digunakan memuaskan kebutuhan esteem tidak boleh menimbulkan gejolak karena adanya kesenjangan antra kelompok-kelompok tertentu dalam organisasi.
b.        Pemuasan kebutuhan esteem tersebut tetap memperhitungkan pentingnya solidaritas sosial.
c.         Perumusan kebutuhan itu di sesuaikan dengan kemampuan organisasi dengan memertimbangkan kondisi masyarakat sekeliling.
d.        Cara dan bentuk perumusanya dikaitkan dengan batas-batas kewajaran sesuau dengan  norma-norma sosial yang berlaku di masyarakat.
5.    Kebutuhan Untuk Aktualisasi Diri.
Kebutuhan aktualisasi diri dewasa ini semakin di sadari oleh kalangan yang semain luas bahwa setiap di dala seriap orang terpendam potensi yang belum seluruhnya belum di kembangkan. Adalah hal yang normal apabila dalam meniti karir, seseorang ingin agar potensinya itu dikembangkan secara sistematik sehingga menjadi kemampuan efektif.
Dengan pengembangan demikin, seseorang dapat memberikan sumbanga yang lebih besar bagi kepentingan organisai dan dengan demikian meraih kemajuan profesional yang pada gilirannya memungkinkan yang bersangkutan memuaskan berbagai jenis kebutuhanya.
Harold Kkoontz (Hasibuan, 1996:95) “motifation refers to the drive and effort to satisfy a want  or goal”, (motivasi mengacu pada dorongan dan usaha untuk memuaskan kebutuhan atau suatu tujuan).
Sedangkan menurut Nadler dan Lawler (Frof. Dr. Buchari Zainun, 1989:53) mengemukaan bahwa tingkat motivasi seseorang dapat ditentukan oleh funsi pengharapan yang digantungkanya kepada prilaku tertentu yang di tampilkanya (seprti kalu dia kerja keras tentu akan diikuti  dengan keanikan gaji) dan nilai subyektif yang diberikanya terhasap hasil tindakanya itu.

Menurut Hasibun, (1996:98) mengemukakan ada beberapa asas motivasi di antaranya yaitu sebagai berikut :
1.        Asas mengikut sertakan, artinya  mengajak bawahan untuk berpartisipasi dan kesempatan kepada mereka untuk  mengajukan pendapat, rekomendai dalam proses pengambilan keputusan.
2.        Asas komuikasi, artinya menginformasikan secara jelas tentang tujuan yang ingin di capai, cara-cara mengerjakanya dan kendala-kendala yang dihadapi.
3.        Asas pengakuan, artinya memberikan pengharapan, pujian dan pengakan ang tepat serta wajar kepada bawahan atas prestasi kerja yang di capainya.
4.        Asas wewenang yang di deligasikan, artinya memberikan wewenang dan kepercayaan diri pada bawahan, bahwa dengan  kemampuan dan
5.        kepercayaan diri pada bawahan, bahwa dengan  kemampuan dan kreatifitasnya ia mampu mengerjakan tugas-tugas itu dengan baik.
6.        Asas adil dan layak, artinya alat dan jenis motivasi yang di berikan harus berdasarkan atas “keadilan dan kelayakan”, terhadap semua karyawan. Misalnya pemberian hadiah atau hukuman keada semua keryawan/karyawati harus adil dan layak kalau masalahnya sama.
7.        Asas perhatian dan timbal balik, artinya bawahan yang mencapai tujuan dengan baik, maka pimpinan harus bersedia memberika alat dan motivasi. Tegasnya kerja sama yang saling menguntungkan kedua belah pihak.

Menurut Hasibun, (1996:99) mengemukakan  ada dua jenis-jenis motivasi diantaranya yaitu sebagai berikut :
1.        Motivasi Positif (Insentif Poditif), menejer/pimpinan memotivasi bawahan dengan memberikan hadiah kepada mereka yang berprestasi baik. Karena manusia ada umumnya senang menerima yang baik-baik saja.
2.        Motivasi Negatif (Insentif Negatif), menejer/pimpinan memotivasi bawahanya dengan memberikan hukuman kepada mereka yang kerjanya kurang baik (prestasi rendah). Dengan motivasi negatif ini semangat kerja bawahan dalam jangka waktu pendek akan meningkat, karena mereka takut dihukum, tetapi dalam jangka waktu panjang daapat berakaibat kurang baik.

     Menurut Hasibun, (1996:100) mengemukakan ada dua Metode-Metode Motivasi di antaranya yaitu sebagai berikut :
1.        Metode motivasi  langsung.
Motivasi langsung (Direct Motivation) adalah motivasi yang di berikan secara langsung kepada setiap indifidu karyawan/karyawati untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasanya. Jadi sifat khusus seperti memberikan pujian, pengharapan, bonus, piagam dan lainya.
2.        Metode motivasi tidak langsung
Motivasi tidak langsung (Indirect Motivasion), adalah motivasi yang di berikan hanya merupakan fasilitas-fasilitas yang mendukung dan menunjang gairah kerja/kelancaran tugas sehingga para karyawan/pegawai betah dan semangat dalam melakukan pekerjaanya.

Menurut Hasibun, (1996:100) mengemukakan ada tiga model-model di dalam motivasi di antaranya yaitu sebagai berikut :
1.        Model Tradisional
Model tradisional, yaitu untuk memptivasi bawahan agar gairah kerjanya meningkat dilakukan dengan sistem insentif yaitu memberikan insentif materil kepada karyawan/karyawati yang berfrestasi baik.
2.        Model Hubungan Manusia
Model hubungan manusia, yaitu untuk memotivasi bawahan supaya gairah kerjanya meningkat, dilakukan dengan mengakui kebutuhan sosial mereka dan membuat mereka merasa berguana dan penting.
3.        Model Sumberdaya Manusia
Model sumberdaya manusia, yaitu karyawan dimotivasi oleh banyak faktor, bukan hanya uang/barang  atau keinginan atas kepuasan saja, tetapi juga kebutuhan akan pencapayan dan dan pekerjaan yang berarti.

Prof. Dr. Buchari Zainun (1989:50) Faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap kinerja pegawai itu antara lain terdiri dari faktor-faktor sebagai berikut : budaya, hukum, politik, ekonomi, teknologi, dan sosial. Pengaruh itu dapat bersifat langsung maupun tidak langsung. Hai ini juga mempengaruhi kinerja pegawai dan iklim organisasi yang terdiri atas kebijaksanaan dan filsafat manajemen, gaya kepemimpinan, ciri-ciri struktural, dan kondisi sosial dari kelompok kerja. Dapat dilihat dari gambar 1 berikut.

 











Gambar 1, Sumber : Prof. Dr. Buchari Zainun (1989:50)
Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai


Dari  beberapa teori di atas menurut dari Frof. Dr. Buchari Zainun (1989:51) menyatakan “Pada hakekatnya dapat di kelompokan kedalam dua kelompok tori yaitu teori-teori yang menyangkut proses dan teori-teori yang menyangkut kepuasan atau kebutuhan. Teori tentang proses menentukan prilaku manusia yang dapat digiatkan dan dipertahankan . sedangkan teori tentang kepuasan adalah megenai apa yang terdapat dalam diri seseorang atau lingkungan orang itu dan mengingatkan dan mempertahankan prilaku orang itu.
1.        Teori-Teori Kepuasan (Cotent Thories)
Teori tentang kepuasan atau kebutuhan menentukan bahwa kebutuhan dan motif yang ada dalam diri sesorang dapat mengerakan, mengarahkan, melanjutkan, dan  memberhentikan prilaku orang itu.
2.        Teori-Teori Proses (Process Thories)
Sebaliknya teori-teori proses menunjukan cara-cara untuk mengerahkan orang agar lebih giat mencapai tujuan yang di inginkan.


BAB. III
METODE PENELITIAN

Tipe penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini, yaitu menggunakan metode penelitian kualitatif.
Bogdan dan Taylor 1975:5 (Lexy J. Moleong 2007:4) mendefinisikan metodologi kualitatif  yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriftif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati.
Menurut Kirk dan Miller 1986:5 (Lexy J. Moleong 2007:4) kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan soial yang secara fundamental bergantung dari pengamatan pada manusia baik dalam kawasanya maupun dalam peristilahanya.
Jadi dalam penelitian ini Peneliti menggunakkan metode kualitatif dengan alasan karena sebagai  penelitian awal, permasalahan belum jelas, dan penuh makna sehingga tidak memungkinkan data pada situai sosial tersebut peneliti menggunakan metode kuantitatif.

Waktu penelitian di lakukan pada Tahun 2013 yaitu selama dibulan Oktober, sampai dengan bulan Desember lamanya. Sedangkan Lokasi penelitian yang akan diteliti yaitu di Sekolah SMKN-4 Palangka Raya yang beralamatkan di Jl.Letkol Seth Ajie KM 3 No.Telfon (0536) 3227 290 E-mail Smkempat.Palangkaraya@Yahoo.Com Kode Pos 73111, Kelurahan Langkai Kecamatan Pahandut Palangka Raya. Sedangkan objek yang akan diteliti yaitu Motivasi Guru Di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri-4 Palangka Raya.

Menurut Lofland dan Lofland, 1984:47 (Lexy J. Moleong 2007:157) sumber data utama dalam penekitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumentasi dan lain-lain. Berkaitan dengan hal itu pada bagian ini jenis datanya dibagi kedalam kata-kata dan tindakan, sumber data tertulis, foto dan statistik.
1.        Data Perimer
Data primer dari penelitian ini yaitu sumber datanya adalah kepala sekolah, guru-guru, peserta didik dan pegawai di SMKN-4 Palangka Raya.
2.        Data Skunder
Data skunder dari penekitian ini yaitu yang berupa Foto, Data Tertulis, Seperti Dokumen, Proposal, Dan Lain-Lain.
Dengan demikian, peneliti akan mencatat data-data yang ada di SMKN-4 Palangka Raya

Kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif cukup rumit. peneliti sekaligus sebagai perencana, pelaksana pengumpalan data, analisis, panapsir data, dan pada akhirnya peneliti menjadi pelapor hasil penelitiannya. (menurut Lexy j. Moleong 2007:168) pengertian instrumen atau alat penelitian disini tepat karena iya menjadi keseluruhan proses penelitian.
Jadi disini peneliti selaku pelaku dari penelitian ini yang melakukan penelitian, dan berlaku sebagai instrumen penelitian akan mencari kunci  dari informasi guna kepentingan penelitian.

Data dalam penelitian ini yaitu menggunakan data dari proses Obserfasi, Wawancara, dan Dokumentasi. Istilah teknik pengumpulan data menurut  Eileen Kane, 1985:5 (Lexy J. Moleong 2007:168) teknik penelitian sebagai salah satu bagian penelitian dan merupakan salah satu unsur yang sangat penting.
Teknik pengumpulan data yang akan di gunakan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut :
1.    Obserfasi
Observasi ialah metode atau cara-cara yang menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung.
Menurut Bogdan dan Biklen, 1982:74 (Lexy J. Moleong 2007:168) yaitu mencatat apa yang di dengar, dilihat, dialami, dan di pikirkan dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam peneitian kualitatif.
2.    Wawancara
Wawancara adalah pertemuan dua orang atau lebih dengan maksud untuk menggali informasi baik berupa fakta atau pendapat seseorang untuk tujuan tertentu. Kalimat pertanyaan dalam wawancara hendaknya disesuaikan dengan tujuan wawancara, konkret, jelas, memuat satu hal, tidak terlalu panjang dan tidak menyinggung perasaan.
Menurut Lincol dan Gubah (1985:266), mendifinisikan antara lain yaitu : Mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, organisai, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian, dan lain-lain kebulatan; merekonstruksi kebulatan-kebulatandemikian sebagai yang di alami masa lalu; memproyeksikan kebulatan-kebulatan sebagai yang di harapkan untuk di alami pada masa yang akan datang memvarifikasi, mengubah dan memperluas informasi yang di peroleh dari orang lain, baik manusia maupun bukan manusia (Triangulasi); dan menverifikasikan, mengubah dan memperluas konstruksi yang di kembangkn oleh penelitisan sebagai pengecekan anggota.
Akhir-akkhir ini orang membedakan dokumen dan record. Menurut Guba dan Lincoln 1981:228 (Lexy J. Moleong 2007:216) mendefinisikannya sebagai berikut : Record adalah setiap pernyataan tertulis yang disusun oleh seseorang atau lembaga untuk keperluan pengujian suatu pristiwa atau menyajikan akuting.
 Dokumen ialah setiap bahan atau pun filem, lain dari Record, yang tidak dipersiapkan karena adanya permintan seorang penyidik.

Tehnik analisa data dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif yaitu sebagai kegiatan yang meliputi pengumpulan data dalam rangka mengkaji aspek teori dengan fakta yang terjadi di lapangan berdasarkan oprasional konsep yang ada. Analisis data di mulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagi  sumber, yaitu wawanca, pengamatan yang sudah di tuliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar dan sebagainya.
Analisa data, menurut Patton 1989:268 (Lexy J. Moleong 2007:248) adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikanya kedalam suatu pola, kategori, dan satuan urayan dasar. Bogdan dan Taylor 1975:79 (Lexy J. Moleong 2007:280) mendefinisikan analisis data sebagai proses yang merinci secara formal untuk menemukan tema dan merumuskan hepotesis kerja (ide) seperti yang di sarankan oleh data dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan pada tema dan hepotesis kerja itu.
Analisa data kualitatif Bogdan & Biklen,1982 (Lexy J. Moleong 2007:248) adalah upaya yang di lakukan dengan data mengorganisasikan data,memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola mensntetiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang di pelajari,dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.
Sedangkan menurut definisi Saiddel, 1998 (Lexy J. Moleong 2007:248) prosesnya belajar sebagai berikut:
1.             Mencatat yang menghasilkan catatan  lapangan, dengan hal itu di beri kode agar sumber data yang tetap dapat ditelusuri.
2.             Mengumpulkan, memilah-milah mengklasifikasikan, mensintesiskan, membut ikhatisar, dan membuat indeksnya.
3.             Berpikir, dengan jalan membuat agar katagori data itu mempunyai makna, mencari dan membuat temuan-temuan umum.
Selanjutnya menurut McDrury, 1999 (Lexy J. Moleong 2007:248) tahap analisa data kualitatif adalah sebagai berikut :
1.             Membaca/mempelajari data, menandai kata-kata kunci dan gagasan yang ada dalam data,
2.             Mempeljari kata-kata kunci itu, berupaya menemukan tema-tema yang berasal dari data,
3.             Menuliskan ‘model’ yang di temukan, dan
4.             Koding yang telah dilakukan.
Dari definisi-defini tersebut dapat di simpulkan, analisa data dalam penelitian ini akan menggunkan teknik analisis kualitatif yang di laksanakan dengan melakukan langkah-langkah analisis data sebagai pemaparan di atas data-data yang di peroleh dari sampel akan di kelompokan sesuai jenisnya, selanjutnya akan di analisis hubungan antara data yang ada. Memberikan gambaran awal tentang data-data yang masih dinperlukan maupun yang telah dicakup.
Untuk mendapatkan hasil yang mendekati kebenaran dari hasil penelitian ini, peneliti dengan mengguanakan pengujian kebasahan data  yaitu dengan uji kredibilitas seperti sebagai berikut :
1.             Perpanjangan Pengamatan
Perpanjangan pengamatan maksudnya kembali lagi untunk melakukan pengamatan yang lebih mendalam di lapangan, dengan wawancara lagi dengan sumber data yang pernah di temui maupun yang baru. Dengam maksud agar  hubungan peneliti dan narasumber diharpakan akan semakin akrab (tidak ada jarak lagi), semakin terbuka, saling mempercayai sehingga tidak adalagi informasi yang disembnyikan lagi, dan kehadiran peneliti tidak lagi menggangu perilaku objek yang di teliti.
2.             Meningkatkan Ketekunan
Meningkatkan ketekunan maksudnya yaitu melakukan pengamatan lebih cermat lagi dan berkesinambungan. Dengan demikian kepastian data, dan pristiwa akan terekam secara pasti dan sistematis. Dengan meningkartkan ketekunan dalam penelitian ini maka diharapkan dapat melakukan pemecahan  kembali apakah data yang telah di temukan itu adaladah sah atau tidak. Dan dapat mendeskripsikan penelitian ini dengan akurat dan sistematis tentang permasalahan yang di amati.

No
Fase
Kegiatan

Bulan
1
2
3
1
Persiapan
a. Menyusun Proposal



b. Seminar Proposal
2
Pengumpulan Data dan Pengolahan Data
a. Memasuki Lapangan



b. Menentukan Fokus,Monitor Question, Analisis Taksonomi.



c. Tahap Selection, Struktual Question, Analisis Komponensial
d. Menentuan Tema, Analisa Tema
e. Uji Keabsahan Data
3
Penulisan Laporan dan Bimbingan
a. Membuat Daftar Laporan Penelitian



b. Diskusi Hasil Laporan



c. Penyempurnaan Laporan
4
Ujian
a. Ujian Skripsi



b. Perbaikan Skripsi
5
Penyerahan Skripsi
a. Pengadaan Skripsi



b. Penyerahan Skripsi

Tabel.1
Rencana Jadual Penelitian

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A.       Gamabran Umum Sekolah

1.        Frofil Sekolah
Sekolah Menegah Kejuruan Negeri-4 Palangka Raya (SMKN-4 Palangka Raya) didirikan pada Tahun 1992/1993-1993/1994. Degan SK pendirian MENDIKNAS (Mentri Pendidikan Nasional) deangan Nonor SK pendirian 0260/0/1994 yaitu pada Tanggal 5 Oktober 1994 di atas tanah seluas 20.000 M2  Yang bertempatkan di Jalan Letkol Seth Aji Km, 3 Palangka Raya. Dengan luas bangunan seluas 4.144 M2 dan memiliki sembilan ruangan belajar/kelas.
Status sekolah ini yaitu berstatus Negeri dan mempunyai empat jurusan di antaranya yaitu sebagai berikut : jurusan Kria Kayu ter akreditasi C, Kria Tekstil terakreditasi C, Multi Media terakreditasi B, dan jurusan Geo.Pertambangan belum terkreditasi.
SMKN-4 Palangka Raya dengan memiliki Moto yaitu “Hatikau selalu Beriman karena Otakku Berpengetahuan, Karyaku menjadi andalan karena Tanganku Berketerampilan” .
2.        Visi dan Misi
Visi Dan Misi Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 4 Palangka Raya (SMKN-4 Palangka Raya) yaitu sebagai berikut :

a.         Visi
Visi dari SMKN-4 Palangka Raya yaitu menyipkan sumberdaya manusia yang memmiliki Imtaq dan Iptek  dalam mengisi pembangunan Bangsa dalam Era Globalisasi.
b.         Misi
Misi dari SMKN-4 Palangka Raya yaitu mendidik, mengajar, dan melatih siswa menjadi tamatan yang mandiri (bertakwa, berpengetahuan, dan berketerampilan serta Aktif, Kreatif, Inovatif, dan Profuktif) sesuai kebutuhan Dunia Usaha/Dunia Industri, dan melanjutkan pesisikan dalam Bidang Seni dan Tehnologi.
3.        Keadaan Tenaga Guru
Jumlah keseluruhan  dari tenaga pengajar yang ada di Sekolah Menegah Kejuruan Negeri -4 Palangka Raya yaitu 38 orang tenaga pengajar termasuk kepala sekolah. Terdiri dari 36 tenaga guru tetap dan 2 guru tidak tetap. Latar belakang pendidikanya  terdiri dari 5 tenaga pengajar yang berpendidikan diploma III, 32 orang sarjana dari berbagai disiplin ilmu, dan 1 yang berpendidikan S-2 (Magister).
4.        Struktur Organisasi
Adapun struktur organisasi yang ada di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 4 Palangka Raya (SMKN-4 PALANGKA RAYA) pada Tahun ajaran 2013/2014, yaitu dapat dilihat pada bagan 1 berikut ini :

 
















Bagan 1
Bagan Organisasi