HUTANKU SAYANG MALANG
NASIBMU
Hutan
kalimantan yang mempunyai luas 25.592.307 hektar (Data Badan Planologi
Kehutanan Tahun 2004), menjadi hutan yang paling luas yang di miliki oleh Negara
Indonesia dan banyak memiliki potensi di berbagai bidang seperti industri, dan
tempat wisata yang banyak belum di kelola di kalimantan tenganh ini.
Kalimantan yang disebut juga Boneo ini memang
sudah terkenal sejak dahulu di Dalam dan Luar Negri. Hutan di kalimantan banyak
memiiki jenis-jenis kayu yang menpunyai nilai jual yang cukup tinggi seperti
kayu Ulin atau yang biasa disebut sebagai kayu Besi, kayu Benuas , kayu Meranti,
dan masih banyak lagi jenis-jenis kayu yang lain yang mempunyai nilai jual yang
tinggi.
Bukan
hanya kayu saja yang terkenal di Kalimantan khususnya Kalimantan Tengah ini, namun
ada juga yang lainya yaitu seperti Flora dan Fauna yang beraneka ragam,
kebudayaan dari berbagai Suku Dayak yang amat ekssotis, dan juga keindahan alam
yang begitu mempesona yang terdapat di dalamya yang bisa di bilang sebagai
surganya dunia yang tersembunyi.
Dari banyak potensi tersebut yang sudah dan
masih di eksploetasi secara tidak wajar sampai saat ini yaitu hutan, hutan
kalimantan yang banyak di bicarakan banyak orang sebagai paru-paru dunia ini
kini menjadi hutan yang rusak dan sangat memperihatinkan. Karena banyaknya
prusahaan-perusahaan kayu yang tidak bertanggung jawab, perkebunan kelapa sawit,
dan perusahaan tambang yang ada di kalimantan khususnya kalaimantan tengah ini yang
semakin tahun semakin banyak.
Hutan
yang dulu luas dan terdapat flora dan fauna yang beraneka ragam didalamya, juga
sebagai tempat suku-suku dayak menggantungkan hidupnya dari hasil hutan. Kini
hutan yang menjadi kebanggaan dunia dan kebanggan bangsa indonesia ini semakin
rusak dan gundul dan alamya semakin rusak akibat dari pembalakan legal maulpun
ilegal, perkenan sawit, dan pertambangan.
Hutan
yang dulu hijau, terjaga dan terpelihara yang asri tempat suku-suku dayak
pedalaman yang menggantungkan hidupnya pada hutan dan hasil alam mulai
tersingkir karena hewan buruan yang kini
semakin susah untuk ditemui, dan alam tempat mereka tinggal sekarang
menjadi rusak yang semakin hari-semakin memperihatinkan. Hutan tempat
berlindungnya satwa-satwa liar dan satwa langka seperti orangutan, beruang, dan
owa-owa semakin tersingkirkan akibat dari perambahan hutan tempat tinggal
mereka bahkan dulu Tapir pun ada di hutan kalimantan ini, manun itu dulu sekarang yang ada hanya tinggal namaya saja,
dan banyak lagi satwa liar yang harus di lindungi lainya yang perlu dijaga
kelestarianya.
Memilihara
hutan bukan hanya tanggung jawab Negara tetapi tanggung jawab kita semua
sebagai masyarakat untuk memeliharanya dan menjaganya, agar menjadi tempat yang
nyaman bagi kita semua untuk menghirup udara yang segar dan memberikan
kesejjukan juga menjadi rumah yang
nyaman bagi satwa-satwa yang ada di dalamya. Karena hutan bukan warisan dari Nenek
Moyang kita tetapi merupakan berupa titipan dari Anak dan Cucu kita yang akan
datang. Memelihara hutan bukan hal yang sulit jika kita semua merasa memiliki
hutan itu, dan ada keinginan untuk menjaga dan memeliharanya untuk
kelestarianya.
Gambar 1 Gambar
2
Gambar
1. Adalah Salah satu festifal seni tari yang sangat ekssotis dari salah satu
suku dayak di Kalimantan Tengah yang rutin di laksanakan didalam satu tahun
sekali di Kalimantan Tengah, dan Gambar 2. Adalah sungai sebangau jangan sampai menjadi sepeti sungai Kahayan yang
sudah tercemar oleh mercury dan bahan-bahan kimia lain yang berbahaya bagi kehidupan
dan kesehatan kita.
Taman
Alam Sabangau yang kini dikelola oleh pemerintah memerlukan perhatian kusus
karena selama ini sudah lama terlantarkan dan tidak terpelihara lagi,
sampah-sampah yang berhamburan kayu pijakan yang sudah mulai lapuk dimakan usia
dan keamananya yang kurang terjamin.
Gambar 3 Gambar
4
Gambar
3. Dan gambar 4. Adalah Hutan kalimantan yang dulu pohonya besar-besar kini
menjadi pohon-pohon yang kecil akibat legal loging dan ilegal loging yang
terjadi selama ini di Kalimantan Tengah bahkan ada yang lebih memperihatinkan
lagi dari itu.
Hal
ini di karenakan hubungan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah tampak
tidak sejalan, hal ini di buktikan dengan adanya beberapa ijin
perudahaan-perusahaan yang tidak diketahi pemerintah pusat, dan banyak hal lain
yang bermasalah. Ini yang mengakibatkan semakin rusaknya hutan yang ada di
Kalimantan Tengah, belum lagi kerusakan alam yangterjadi akibat kegiatan
pertambangan yang telah lama berjalan maupun yang baru di berikan ijin.
Seringkali
pemerintah menyalahkan masyarakat yang membuka lahan untuk bercocok tanam,
tetapi pemerintah malah sebaliknya meberikan ijin kepada perusahaan-perusahaan
besar yang meng ekspoitasi kekayaan alam ini dan membuka lahan untuk berfrofit.
Masyarakat hanya bisa menonton dari kebijakan pemerintah tersebut, yang
akhirnya masyarakat yang tadinya menggantungkan hidupnya dari hasil hutan
tersingkirkan, dan hidup dibawah garis kemiskinan. Hanya segelintir orang saja
yang menikati hasil dari datangya perusahaan-perusahaan tersebut.
Hutan
yang dulu hijau dan sangat mempesona kini banyak berganti menjadi hutan-hutan
sawit milik perusahaan asing, hanya para pejabat, dan segelintir orang saja
yang memiliki sedikit dari kebun-kebun sawit tersebut. Kini hanya untuk
mendegarkan teriakan owa-oawa yang saling bersahutan, dan kicawan burung-burung
saja sulit untuk didengarkan lagi, karena tempat mereka tinggal dan tempat
mencari makanya telah berganti dengan perkebunan sawit. Bagaimana nasib hutanku
ini bila terus dieksploitasi dan dikeruk haisil kekayaan alamnya dan hanya
segelintir orang yang meikmatinya, sungguh malang nasib hutanku tak adalagi
tempat satwa untuk berlindung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
untuk pemesanan dan komentar/saran tulis di sini