Kamis, 14 November 2013
DIMANA SEMANGAT PEMUDA YANG DULU
DIMANA SEMANGAT PEMUDA YANG DULU
Berikan aku 10 pemuda, maka aku akan menguncang dunia...(Presisen RI pertama Soekarno). Dari kakta-kata itu sudah jelas bahwa para pemuda pada masa itu sangat berperan penting didalam kemerdekaan Repuplik Indonesia, untuk merebut kemerdekaan dari tangan para penjajah. Begitu luar biasanya para pemuda pada masa itu semangat yang begitu tinggi, kepedulian yang begitu besar, rasa kebersamaan yang begitu luas, dan saling menghormati walaupun mereka berbeda yang begitu luar biasa.
Kemerdekaan Republik Indonesia ini munkin tidak akan pernah terjadi apabila, para pemuda dan pemudinya tidak memiliki semangat yang tinggi untuk kemerdekaan Rebublik Indonesia, tidak ada kepedulian terhadap Bangsa ini yang telah lama di jajah oleh Bangsa Asing, tidak ada lagi rasa kebersamaan diantara mereka karena lebih mementingkan diri sendiri, dan tidak ada lagi rasa saling menghorati antara Suku yang satu dengan yang lain, dan salaing menghormati antara Agama yang satu dan Agama yang alin. Maka tanpa adanya pemuda dan pemudi kemerdekaan itu hanya semu, hanya ada didalam benak saja, dan tidak akan terwujudkan dalam keyataan.
Begitulah pemuda dan pemudi pada masa itu yang begitu luar biasanya mereka terhadap Bangsa dan Negara mereka atas pengabdian, pengorbanan, dan kepedulian mereka semua. Tetapi bagai manakah dengan pemuda dan pemudi pada masa sekarang semuanya sudah memudar tidak adalagi yang namanya rasa semangat untuk belajar untuk bangsanya, tidak adalagi kepedulian denga fenomena yang ada
dan berkembang yang perlu dipecahankan permasalahannya oleh para pemuda dan pemudinya, rasa kebersamaan yang tidak nampak lagi hal ini di tunjukan dengan adanya tawuran antar pelajar dan pelajar lainya, antar mahasiswa dengan mahasiswa lainya, banyaknya angota Genk Motor yang anggotnaya terdiri dari para pelajar dan mahasiswa, dan tidak adalagi rasa saling menghotmati yang dicerminkan dengan adanya konflik-konflik antar suku salah satunya konflik antar suku di kalimantan yang terjadi sekitar pada tahun 2002 yang lalu dan banyak korban meninggal dunia akibat dari konflik yang terjadi itu, dan banyak lagi konflik-konflik yang terjadi ditempat lainya di indonesia.
Sungguh memperihatinkan semua yang terjadi pada masa-masa sekarang ini para pemuda dan pemudinya seperti sedang kehilangan jatidirinya, seperti burung garuda yang kehilangan cakarnya, seperti harimau yang kehilangan gauganya Tampak lemah dan kehilangan kewibawaanya itulah keadaan para pemuda dan pemudi dari bangsa ini.
Bangsa yang begitu Besar, Negara yang begitu luas yang tanahnya terhampar dari Sabang sampai Merauke, yang memiliki berbagai suku-suku disetiap daerahnya juga memiliki Bahasa yang beranekaragam. Namun para pemuda dan pemudinya tak seperti dulu yang begitu luarbiasanya mereka yang dikagumi banyak bangsa-bangsa didunia.
Berikan aku 10 pemuda, maka aku akan menguncang dunia...(Presisen RI pertama Soekarno). Dari kakta-kata itu sudah jelas bahwa para pemuda pada masa itu sangat berperan penting didalam kemerdekaan Repuplik Indonesia, untuk merebut kemerdekaan dari tangan para penjajah. Begitu luar biasanya para pemuda pada masa itu semangat yang begitu tinggi, kepedulian yang begitu besar, rasa kebersamaan yang begitu luas, dan saling menghormati walaupun mereka berbeda yang begitu luar biasa.
Kemerdekaan Republik Indonesia ini munkin tidak akan pernah terjadi apabila, para pemuda dan pemudinya tidak memiliki semangat yang tinggi untuk kemerdekaan Rebublik Indonesia, tidak ada kepedulian terhadap Bangsa ini yang telah lama di jajah oleh Bangsa Asing, tidak ada lagi rasa kebersamaan diantara mereka karena lebih mementingkan diri sendiri, dan tidak ada lagi rasa saling menghorati antara Suku yang satu dengan yang lain, dan salaing menghormati antara Agama yang satu dan Agama yang alin. Maka tanpa adanya pemuda dan pemudi kemerdekaan itu hanya semu, hanya ada didalam benak saja, dan tidak akan terwujudkan dalam keyataan.
Begitulah pemuda dan pemudi pada masa itu yang begitu luar biasanya mereka terhadap Bangsa dan Negara mereka atas pengabdian, pengorbanan, dan kepedulian mereka semua. Tetapi bagai manakah dengan pemuda dan pemudi pada masa sekarang semuanya sudah memudar tidak adalagi yang namanya rasa semangat untuk belajar untuk bangsanya, tidak adalagi kepedulian denga fenomena yang ada
dan berkembang yang perlu dipecahankan permasalahannya oleh para pemuda dan pemudinya, rasa kebersamaan yang tidak nampak lagi hal ini di tunjukan dengan adanya tawuran antar pelajar dan pelajar lainya, antar mahasiswa dengan mahasiswa lainya, banyaknya angota Genk Motor yang anggotnaya terdiri dari para pelajar dan mahasiswa, dan tidak adalagi rasa saling menghotmati yang dicerminkan dengan adanya konflik-konflik antar suku salah satunya konflik antar suku di kalimantan yang terjadi sekitar pada tahun 2002 yang lalu dan banyak korban meninggal dunia akibat dari konflik yang terjadi itu, dan banyak lagi konflik-konflik yang terjadi ditempat lainya di indonesia.
Sungguh memperihatinkan semua yang terjadi pada masa-masa sekarang ini para pemuda dan pemudinya seperti sedang kehilangan jatidirinya, seperti burung garuda yang kehilangan cakarnya, seperti harimau yang kehilangan gauganya Tampak lemah dan kehilangan kewibawaanya itulah keadaan para pemuda dan pemudi dari bangsa ini.
Bangsa yang begitu Besar, Negara yang begitu luas yang tanahnya terhampar dari Sabang sampai Merauke, yang memiliki berbagai suku-suku disetiap daerahnya juga memiliki Bahasa yang beranekaragam. Namun para pemuda dan pemudinya tak seperti dulu yang begitu luarbiasanya mereka yang dikagumi banyak bangsa-bangsa didunia.
Selasa, 12 November 2013
HUTANKU SAYANG MALANG NASIBMU
HUTANKU SAYANG MALANG
NASIBMU
Hutan
kalimantan yang mempunyai luas 25.592.307 hektar (Data Badan Planologi
Kehutanan Tahun 2004), menjadi hutan yang paling luas yang di miliki oleh Negara
Indonesia dan banyak memiliki potensi di berbagai bidang seperti industri, dan
tempat wisata yang banyak belum di kelola di kalimantan tenganh ini.
Kalimantan yang disebut juga Boneo ini memang
sudah terkenal sejak dahulu di Dalam dan Luar Negri. Hutan di kalimantan banyak
memiiki jenis-jenis kayu yang menpunyai nilai jual yang cukup tinggi seperti
kayu Ulin atau yang biasa disebut sebagai kayu Besi, kayu Benuas , kayu Meranti,
dan masih banyak lagi jenis-jenis kayu yang lain yang mempunyai nilai jual yang
tinggi.
Bukan
hanya kayu saja yang terkenal di Kalimantan khususnya Kalimantan Tengah ini, namun
ada juga yang lainya yaitu seperti Flora dan Fauna yang beraneka ragam,
kebudayaan dari berbagai Suku Dayak yang amat ekssotis, dan juga keindahan alam
yang begitu mempesona yang terdapat di dalamya yang bisa di bilang sebagai
surganya dunia yang tersembunyi.
Dari banyak potensi tersebut yang sudah dan
masih di eksploetasi secara tidak wajar sampai saat ini yaitu hutan, hutan
kalimantan yang banyak di bicarakan banyak orang sebagai paru-paru dunia ini
kini menjadi hutan yang rusak dan sangat memperihatinkan. Karena banyaknya
prusahaan-perusahaan kayu yang tidak bertanggung jawab, perkebunan kelapa sawit,
dan perusahaan tambang yang ada di kalimantan khususnya kalaimantan tengah ini yang
semakin tahun semakin banyak.
Hutan
yang dulu luas dan terdapat flora dan fauna yang beraneka ragam didalamya, juga
sebagai tempat suku-suku dayak menggantungkan hidupnya dari hasil hutan. Kini
hutan yang menjadi kebanggaan dunia dan kebanggan bangsa indonesia ini semakin
rusak dan gundul dan alamya semakin rusak akibat dari pembalakan legal maulpun
ilegal, perkenan sawit, dan pertambangan.
Hutan
yang dulu hijau, terjaga dan terpelihara yang asri tempat suku-suku dayak
pedalaman yang menggantungkan hidupnya pada hutan dan hasil alam mulai
tersingkir karena hewan buruan yang kini
semakin susah untuk ditemui, dan alam tempat mereka tinggal sekarang
menjadi rusak yang semakin hari-semakin memperihatinkan. Hutan tempat
berlindungnya satwa-satwa liar dan satwa langka seperti orangutan, beruang, dan
owa-owa semakin tersingkirkan akibat dari perambahan hutan tempat tinggal
mereka bahkan dulu Tapir pun ada di hutan kalimantan ini, manun itu dulu sekarang yang ada hanya tinggal namaya saja,
dan banyak lagi satwa liar yang harus di lindungi lainya yang perlu dijaga
kelestarianya.
Memilihara
hutan bukan hanya tanggung jawab Negara tetapi tanggung jawab kita semua
sebagai masyarakat untuk memeliharanya dan menjaganya, agar menjadi tempat yang
nyaman bagi kita semua untuk menghirup udara yang segar dan memberikan
kesejjukan juga menjadi rumah yang
nyaman bagi satwa-satwa yang ada di dalamya. Karena hutan bukan warisan dari Nenek
Moyang kita tetapi merupakan berupa titipan dari Anak dan Cucu kita yang akan
datang. Memelihara hutan bukan hal yang sulit jika kita semua merasa memiliki
hutan itu, dan ada keinginan untuk menjaga dan memeliharanya untuk
kelestarianya.
Gambar 1 Gambar
2
Gambar
1. Adalah Salah satu festifal seni tari yang sangat ekssotis dari salah satu
suku dayak di Kalimantan Tengah yang rutin di laksanakan didalam satu tahun
sekali di Kalimantan Tengah, dan Gambar 2. Adalah sungai sebangau jangan sampai menjadi sepeti sungai Kahayan yang
sudah tercemar oleh mercury dan bahan-bahan kimia lain yang berbahaya bagi kehidupan
dan kesehatan kita.
Taman
Alam Sabangau yang kini dikelola oleh pemerintah memerlukan perhatian kusus
karena selama ini sudah lama terlantarkan dan tidak terpelihara lagi,
sampah-sampah yang berhamburan kayu pijakan yang sudah mulai lapuk dimakan usia
dan keamananya yang kurang terjamin.
Gambar 3 Gambar
4
Gambar
3. Dan gambar 4. Adalah Hutan kalimantan yang dulu pohonya besar-besar kini
menjadi pohon-pohon yang kecil akibat legal loging dan ilegal loging yang
terjadi selama ini di Kalimantan Tengah bahkan ada yang lebih memperihatinkan
lagi dari itu.
Hal
ini di karenakan hubungan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah tampak
tidak sejalan, hal ini di buktikan dengan adanya beberapa ijin
perudahaan-perusahaan yang tidak diketahi pemerintah pusat, dan banyak hal lain
yang bermasalah. Ini yang mengakibatkan semakin rusaknya hutan yang ada di
Kalimantan Tengah, belum lagi kerusakan alam yangterjadi akibat kegiatan
pertambangan yang telah lama berjalan maupun yang baru di berikan ijin.
Seringkali
pemerintah menyalahkan masyarakat yang membuka lahan untuk bercocok tanam,
tetapi pemerintah malah sebaliknya meberikan ijin kepada perusahaan-perusahaan
besar yang meng ekspoitasi kekayaan alam ini dan membuka lahan untuk berfrofit.
Masyarakat hanya bisa menonton dari kebijakan pemerintah tersebut, yang
akhirnya masyarakat yang tadinya menggantungkan hidupnya dari hasil hutan
tersingkirkan, dan hidup dibawah garis kemiskinan. Hanya segelintir orang saja
yang menikati hasil dari datangya perusahaan-perusahaan tersebut.
Hutan
yang dulu hijau dan sangat mempesona kini banyak berganti menjadi hutan-hutan
sawit milik perusahaan asing, hanya para pejabat, dan segelintir orang saja
yang memiliki sedikit dari kebun-kebun sawit tersebut. Kini hanya untuk
mendegarkan teriakan owa-oawa yang saling bersahutan, dan kicawan burung-burung
saja sulit untuk didengarkan lagi, karena tempat mereka tinggal dan tempat
mencari makanya telah berganti dengan perkebunan sawit. Bagaimana nasib hutanku
ini bila terus dieksploitasi dan dikeruk haisil kekayaan alamnya dan hanya
segelintir orang yang meikmatinya, sungguh malang nasib hutanku tak adalagi
tempat satwa untuk berlindung.
Jumat, 08 November 2013
PROPOSAL SKRIPSI
FERRY
PERDA PERMANA
10.11.12139
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA
FAKULTAS
ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM
STUDI ADMINISTRASI NEGARA
PALANGKA RAYA
2013
PROPOSAL
SKRIPSI
Oleh :
FERRY PEDA PERMANA
10.11.12139
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NEGARA
PALANGKA RAYA
2013
KATA PENGANTAR
Puji sukur
kehadirat ALLAH SWT atas karunia-Nya yang telah dilimpahkan-Nya, sehingga saya
dapat menyelesaikan proposal skripsi ini tepat pada wakunya. Proposal skripsi
yang saya susun adalah “PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM
MENINGKATKAN MOTIVASI KERJA GURU DAN PEGAWAI DI SMKN-4 PALANGKA RAYA”.
Dalam
kesempatan ini saya sebagai penyusun dari proposal skripsi ini menyampaikan
ucapan terima kasih dan penghargaan kepada :
Sahabat-sahabat sepeperjuangan di FISIP
Universitas Muhamadiyah Palangka Raya yang memberikan suport dan kerja sama
dalam banyak hal, baik berbagi referensi maupun berbagi masukan sehingga beban
berat penyusunan proposal skripsi ini pun terasa ringan.
Semoga
kebaikan teman-teman semua memdapat balasan kebahagian dari Allah SWT. Semoga
proposal skripsi ini dapat melatih saya dalam penyususna proposal skripsi yang
benar sesuai dengan buku panduan yang di berikan dan semoga dapat mempermudah
pembuatan skripsi mendatang.
Palangka
Raya,9 September 2013
Penulis
:
FERRY
PERDA PERMANA
Nim
: 10.11.12139
BAB I
PENDAHULUN
Semakin baik pendidikan suatu bangsa, semakin baik juga kualiatas bangsa
itu, itulah asumsi secara umum terhasap program pendidikan suatu bangsa. Menurut
Dr. H. Syaiful Sagala (2006:3) pendidikan merupakan aktifitas sekelompok orang
seperti guru dan tenaga kependididkan lainya melaksanakan pendidikan untuk
orang-orang muda bekerja sama dengan orang-orang yang berkepentingan kemudian
secara preskriptif yaitu memberi petunjuk bahwa pendidikan adalah muatan,
arahan, pilihan yang di tetapkan seagai wahana pengembangan masa depan anak
didik yang tidak terlepas dari keharudan
kontrol manusia sebagai pendidik.
Piaget, 1896 (Dr. H. Syaiful Sagala, 2006:3) berpendapat pendidikan yaitu
penghubung dua sisi, di satu sisi individu sedang tumbuh berkembang, dan di
sisi lain sosial, intekektual, dan moral yang menjadi tanggung jawab pendidik
untuk mendorong individu tersebut.
Oleh karena itu motivasi seorang
guru sangat di perlukan di dalam proses belajar mengajar di lingkungan sekolah,
khususnya di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri-4 Palangka Raya untuk memperbaiki
kualitas siswa/i didiknya.
Motivasi kerja guru merupakan faktor yang sangat penting di dalam suatu
proses belajar mengajar, karena guru merupakan seorang pendidik di linkungan
sekolahan yang sangat berperan penting di dalam keberhasilan seorang siswa
didiknya. Seorang guru juga harus mempunyai etos kerja yang tinggi di dalam tugas dan kewajibanya di dalam mendidik anak didiknya. Sedangkan yang terjadi di SMKN-4 Palangka Raya masih
belum sesuai keinginan yang di harapkan
seprti masih adaya guru yang
hanya sekedar datang tetapi tidak mengajar,ada yang tetap mengajar namun tidak
tepat waktu, dan bahkan ada yang tidak disiplin dalam kehadiranya.
Oleh karena itu seorang guru harus termotivasi di dalam tugas dan
kewajibanya di dalam menjalankan tugasnya, karena perwujudan manusia yang
berkualitas tersebut menjadi tanggung jawab
pendidik yaitu para
guru yang propesional sesuai dengan keahlianya, dan
terutama dalam mempersiapkan peserta didiknya untuk menjadi subyek
yang makin berperan, menampilkan keunggulan yang tangguh, kreatif, mandiri, dan
professional dalam bidangnya masing-masing agar mampu bersaing dengan dunia luar, khususya untuk
kemajuan SMKN-4 Palangka Raya.
Pada lingkungan sekolah seorang guru adalah sebagai pendidik yang sangat berperan
didalamnya, dan juga sebagi personil sekolah yang bukan hanya mengajarkan tentang pendidikan saja
tetapi juga mengenai moral, sopan santun, dan sebagi orang tua kedua di
lingkngan sekolah.
Guru merupakan tenaga pendidik
dan juga sebagi pegawai Negeri Sipil, kedisiplinan guru telah di atur di dalam Peraturan Pemerintah
RI No. 30 Tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri
Sipil.
Sedangkan yang terjadi di SMKN-4 Palangka Raya masih belum berjalan
dengan baik di karenakan masih adanya guru-guru yang tidak disiplin dengan kehadiranya, guru yang
tidak mengajar, dan lain-lain. Seorang guru harus termotivasi untuk mengajar dengan baik sesuai dengan tugas dan kewajibanya guna
meningkatkan kualitas siswa dan
siswi yang lebih baik dan
mampu memenuhi kebutuhan dunia pasar .
Kinerja guru sangat berperan penting didalam peroses belajar mengajar, karena seorang guru merupakan sebagai pendidik,
dan dengan adanya guru merupakan suatu sarat berjalanya proses belajar
mengajar di lingkungan
sekolah yang maksimal.
Yang menjadi rumusan masalah
dalam penelitian ini yaitu : Bagaimana motivasi kerja guru di SMKN - 4 Palangka Raya..!
Berdasarkan
rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini yaitu sebagai berikut :
1.
Untuk mengetahui bagaimana motivasi guru di SMKN-4 Palangka Raya , dan
2.
Untuk mengetahui apa saja yang menjadi alasan dalam ketidak disiplinan para guru
didalam mendidik siswa/i didiknya.
Adapun manfaat
dari hasil penelitian ini diharapkan yaitu adalah sebagi berikut :
1.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan
kepada para guru-guru yang menjabat untuk kemajuan SMKN-4 Palangka
Raya, dan dapat memperbaiki
kualitas siswa/siswi didiknya untuk
memenuhi keperluan dunia kerja, dan
2.
Penelitian ini untuk melatih
kemampuan dan kepekaan terhadap permasalahan yang timbul dari suatu
lembaga/organisasi khususnya bagi
peneliti,
3.
Hasil penelitian ini diharapkan juga sebagai bahan masukan
bagi kalangan akademisi yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut yang
berkaitan dengan motivasi kerja guru, dan dalam rangka menambah
khasanah akademik sehingga dapat berguna untuk menambah ilmu dan wawasan.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai masalah motivasi, berikut ini akan
di kemukakan beberapa definisi menurut beberapa penulis/pakar mengenai masalah
motivasi ini. Motvasi di definisikan berbeda-beda oleh setiap peulis/pakar sesuai
dengan situasi dan kondisi dari masing-masing
orang, dan di sesuaikan dengan perkembangan dari kemajuan jamannya.
Dari segi
taksonomi Prof. Dr. Sondan
P. Siagian, MPA. (2012:142), mendefinisikan motivasi berasal dari kata “movere” dalam bahasa latin, yang artinya
bergerak. Berbagai hal yang biasanya terkandung dalam berbagai definisi tentang
motivasi antara lain adalah keinginan, harapan, kebutuhan, tujuan, sasaran,
dorongan dan insentif.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
suatu motif adalah kesadaran kejiwaan yang mendorong,
mengaktifkan atau mengerakan,
dan motif itulah yang mengerakan, dan menyalurkan perilaku, sikap dan
tidak-tanduk seseorang yang selalu di kaitkan dengan pencapayan tujuan, baik
tujuan organisasi maupun tujuan pribadi masing-masing
anggota organisasi yang bersangkutan. Karena itulah dapat dikatakan bahwa
bagaimanapun motivasi di definisikan, terdapat tiga komponen utamanya, yaitu
kebutuhan, dorongan dan tujuan.
Menurut Drs.H.A.S.Moenir (2002:136) motivasi adalah rangsangan dari luar
dalam bentuk benda atau bukan benda yang dapat menumbauhkan dorongan pada orang
untuk memiliki, menikmati, menguasai atau mencapai benda/bukan benda tersebut.
Menurut Abraham H.Maslow (Prof.Dr. Sondan P.Siagian, MPA. 2012:146-158) kebutuhan manusia itu dapat di klarifikasikan pada lima
hirarkhi kebutuhan, yaitu :
1.
Kebutuhan Fisiologis,
Kebutuhan fisiologis yaitu kebutuhan-kebutuhan pokok
manusia seperti sandang pangan, dan perumahan. Kebutuhan ini di pandang sebagai
kebutuhan yang paling mendasar bukan saja karena setiap orang membutuhkanya
terus-menerus. Tetapi karena tanpa pemuasan berbagai kebutuhan tersebut
seseorang tidak dapat dikatakan hidup secara normal.
2.
Kebutuahan Akan Keamanan,
Kebutuhan akan keamanan harus dilihat dalam arti luas, tidak
hanya arti keamanan fisik..akan tetepi juga keamanan yang bersifar psikologis
termasuk perlakuan adil dalam pekerjaan seseorang.
3.
Kebutuhan Sosial,
Kebutuhan sosial yaitu dalam
kehidupan organisasional manusia sebagai insan sosial mempunyai berbagai kebutuhan
yang berkisar pada pengakuan akan keberadaan seseorang dan penghargaan atas
harkat dan martabatnya. Kebutuhan sosial tersebut tercermin dalam empat bentuk
“perasaan” yaitu :
a.
Perasaan di terima oleh orang lain dengan siapa ia
bergaul dan berinteraksi dalam organisasi.
b.
Harus di terima sebagi kenyataan bahwa setiap orang
mempunyai jati diri yang khas dengan segala kelebihan dan kekuranganya.
c.
Kebutuhan akan perasaan maju..pada umumnya manusia tidak
senang apabila menghadapi kegagalan..sebaliknya ia akan merasa senang dan
bangga apabila ia meraih kemajuan, apapun bentuk keajuan itu.
d.
kebutuhan akan perasaan diikut sertakan atau “sense
of participation”.
4.
Kebutuhan Esteem
(Pengakuan),
Salah satu ciri manusia ialah
bahwa dia mempunyai harga diri. Oleh kerena itu semua orang memerlukan
pengakuan atas keberadaan dan statusnya oleh orang lain.
Kebutuhan esteem bukan hanya kebutuhan mereka yang
menduduki jabatan manajerial, akan tetapi setiap orang menbutuhakanya. Yang
menjadi tantangan bagi manajemen dalam hal menerapkan teori motivasi ialah
menemukan cara paling tepat untuk memuaskan berbagai kebutuhan tersebut dengan
pedoman pada paling sedikit empat
prinsip, yaitu :
a.
Cara yang digunakan memuaskan kebutuhan esteem tidak boleh menimbulkan gejolak
karena adanya kesenjangan antra kelompok-kelompok tertentu dalam organisasi.
b.
Pemuasan kebutuhan esteem
tersebut tetap memperhitungkan pentingnya solidaritas sosial.
c.
Perumusan kebutuhan itu di sesuaikan dengan kemampuan
organisasi dengan memertimbangkan kondisi masyarakat sekeliling.
d.
Cara dan bentuk perumusanya dikaitkan dengan batas-batas
kewajaran sesuau dengan norma-norma
sosial yang berlaku di masyarakat.
5.
Kebutuhan Untuk Aktualisasi Diri.
Kebutuhan aktualisasi diri
dewasa ini semakin di sadari oleh kalangan yang semain luas bahwa setiap di
dala seriap orang terpendam potensi yang belum seluruhnya belum di kembangkan.
Adalah hal yang normal apabila dalam meniti karir, seseorang ingin agar
potensinya itu dikembangkan secara sistematik sehingga menjadi kemampuan efektif.
Dengan pengembangan demikin,
seseorang dapat memberikan sumbanga yang lebih besar bagi kepentingan organisai
dan dengan demikian meraih kemajuan profesional yang pada gilirannya
memungkinkan yang bersangkutan memuaskan berbagai jenis kebutuhanya.
Harold Kkoontz (Hasibuan, 1996:95)
“motifation refers to the drive and effort to satisfy a want or goal”, (motivasi mengacu pada dorongan
dan usaha untuk memuaskan kebutuhan atau suatu tujuan).
Sedangkan menurut Nadler dan
Lawler (Frof. Dr. Buchari Zainun, 1989:53) mengemukaan bahwa tingkat motivasi
seseorang dapat ditentukan oleh funsi pengharapan yang digantungkanya kepada
prilaku tertentu yang di tampilkanya (seprti kalu dia kerja keras tentu akan
diikuti dengan keanikan gaji) dan nilai
subyektif yang diberikanya terhasap hasil tindakanya itu.
Menurut
Hasibun, (1996:98) mengemukakan ada
beberapa asas motivasi di antaranya
yaitu sebagai berikut
:
1.
Asas
mengikut sertakan, artinya mengajak
bawahan untuk berpartisipasi dan kesempatan kepada mereka untuk mengajukan pendapat, rekomendai dalam proses
pengambilan keputusan.
2.
Asas
komuikasi, artinya menginformasikan secara jelas tentang tujuan yang ingin di
capai, cara-cara mengerjakanya dan kendala-kendala yang dihadapi.
3.
Asas
pengakuan, artinya memberikan pengharapan, pujian dan pengakan ang tepat serta
wajar kepada bawahan atas prestasi kerja yang di capainya.
4.
Asas
wewenang yang di deligasikan, artinya memberikan wewenang dan kepercayaan diri
pada bawahan, bahwa dengan kemampuan dan
5.
kepercayaan
diri pada bawahan, bahwa dengan
kemampuan dan kreatifitasnya ia mampu mengerjakan tugas-tugas itu dengan
baik.
6.
Asas
adil dan layak, artinya alat dan jenis motivasi yang di berikan harus
berdasarkan atas “keadilan dan kelayakan”, terhadap semua karyawan. Misalnya
pemberian hadiah atau hukuman keada semua keryawan/karyawati harus adil dan
layak kalau masalahnya sama.
7.
Asas
perhatian dan timbal balik, artinya bawahan yang mencapai tujuan dengan baik,
maka pimpinan harus bersedia memberika alat dan motivasi. Tegasnya kerja sama
yang saling menguntungkan kedua belah pihak.
Menurut Hasibun, (1996:99) mengemukakan
ada dua jenis-jenis motivasi diantaranya
yaitu sebagai berikut :
1.
Motivasi
Positif (Insentif Poditif), menejer/pimpinan memotivasi bawahan dengan
memberikan hadiah kepada mereka yang berprestasi baik. Karena manusia ada
umumnya senang menerima yang baik-baik saja.
2.
Motivasi
Negatif (Insentif Negatif), menejer/pimpinan memotivasi bawahanya dengan
memberikan hukuman kepada mereka yang kerjanya kurang baik (prestasi rendah).
Dengan motivasi negatif ini semangat kerja bawahan dalam jangka waktu pendek
akan meningkat, karena mereka takut dihukum, tetapi dalam jangka waktu panjang
daapat berakaibat kurang baik.
Menurut
Hasibun, (1996:100) mengemukakan ada
dua Metode-Metode Motivasi di
antaranya yaitu sebagai
berikut :
1.
Metode
motivasi langsung.
Motivasi langsung (Direct Motivation) adalah motivasi
yang di berikan secara langsung kepada setiap indifidu karyawan/karyawati untuk
memenuhi kebutuhan dan
kepuasanya. Jadi sifat khusus seperti memberikan pujian, pengharapan, bonus,
piagam dan lainya.
2.
Metode
motivasi tidak langsung
Motivasi tidak langsung (Indirect Motivasion), adalah motivasi yang di berikan hanya
merupakan fasilitas-fasilitas yang mendukung dan menunjang gairah
kerja/kelancaran tugas sehingga para karyawan/pegawai betah dan semangat dalam
melakukan pekerjaanya.
Menurut Hasibun, (1996:100) mengemukakan ada tiga model-model di dalam motivasi di antaranya yaitu sebagai berikut :
1.
Model
Tradisional
Model tradisional, yaitu untuk memptivasi bawahan
agar gairah kerjanya meningkat dilakukan dengan sistem insentif yaitu
memberikan insentif materil kepada karyawan/karyawati yang berfrestasi baik.
2.
Model
Hubungan Manusia
Model hubungan manusia, yaitu untuk memotivasi bawahan
supaya gairah kerjanya meningkat, dilakukan dengan mengakui kebutuhan sosial
mereka dan membuat mereka merasa berguana dan penting.
3.
Model
Sumberdaya Manusia
Model sumberdaya manusia, yaitu karyawan dimotivasi oleh
banyak faktor, bukan
hanya uang/barang atau keinginan atas
kepuasan saja, tetapi juga kebutuhan akan pencapayan dan dan pekerjaan yang
berarti.
Prof. Dr. Buchari Zainun (1989:50)
Faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap kinerja pegawai itu antara lain
terdiri dari faktor-faktor sebagai berikut : budaya, hukum, politik, ekonomi,
teknologi, dan sosial. Pengaruh itu dapat bersifat langsung maupun tidak
langsung. Hai ini juga mempengaruhi kinerja pegawai dan iklim organisasi yang
terdiri atas kebijaksanaan dan filsafat manajemen, gaya kepemimpinan, ciri-ciri
struktural, dan kondisi sosial dari kelompok kerja. Dapat dilihat dari gambar 1
berikut.
Gambar 1, Sumber : Prof. Dr. Buchari
Zainun (1989:50)
Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai
Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai
Dari beberapa teori di atas menurut dari Frof. Dr.
Buchari Zainun (1989:51) menyatakan “Pada hakekatnya dapat di kelompokan
kedalam dua kelompok tori yaitu teori-teori yang menyangkut proses dan
teori-teori yang menyangkut kepuasan atau kebutuhan. Teori tentang proses
menentukan prilaku manusia yang dapat digiatkan dan dipertahankan . sedangkan
teori tentang kepuasan adalah megenai apa yang terdapat dalam diri seseorang
atau lingkungan orang itu dan mengingatkan dan mempertahankan prilaku orang
itu.
1.
Teori-Teori
Kepuasan (Cotent Thories)
Teori tentang kepuasan atau
kebutuhan menentukan bahwa kebutuhan dan motif yang ada dalam diri sesorang
dapat mengerakan, mengarahkan, melanjutkan, dan
memberhentikan prilaku orang itu.
2.
Teori-Teori
Proses (Process Thories)
Sebaliknya teori-teori proses
menunjukan cara-cara untuk mengerahkan orang agar lebih giat mencapai tujuan
yang di inginkan.
BAB. III
METODE PENELITIAN
Tipe penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini, yaitu menggunakan
metode penelitian kualitatif.
Bogdan dan Taylor 1975:5 (Lexy J. Moleong 2007:4)
mendefinisikan metodologi kualitatif
yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriftif berupa
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati.
Menurut Kirk dan Miller 1986:5 (Lexy
J. Moleong 2007:4) kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan soial yang
secara fundamental bergantung dari pengamatan pada manusia baik dalam kawasanya
maupun dalam peristilahanya.
Jadi dalam penelitian ini Peneliti menggunakkan metode kualitatif dengan
alasan karena sebagai penelitian awal,
permasalahan belum jelas, dan penuh makna sehingga tidak memungkinkan data pada
situai sosial tersebut peneliti menggunakan metode kuantitatif.
Waktu penelitian di lakukan pada Tahun 2013 yaitu selama dibulan Oktober, sampai dengan bulan
Desember lamanya. Sedangkan Lokasi
penelitian yang akan diteliti yaitu di Sekolah SMKN-4 Palangka Raya yang beralamatkan di Jl.Letkol Seth Ajie KM 3 No.Telfon
(0536) 3227 290 E-mail Smkempat.Palangkaraya@Yahoo.Com
Kode Pos 73111, Kelurahan
Langkai Kecamatan Pahandut Palangka Raya. Sedangkan objek yang akan
diteliti yaitu Motivasi Guru Di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri-4 Palangka Raya.
Menurut Lofland dan Lofland, 1984:47 (Lexy J. Moleong 2007:157)
sumber data utama dalam penekitian
kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan
seperti dokumentasi dan lain-lain. Berkaitan dengan hal itu pada bagian ini
jenis datanya dibagi kedalam kata-kata dan tindakan, sumber data tertulis, foto
dan statistik.
1.
Data Perimer
Data primer dari penelitian ini yaitu sumber
datanya adalah kepala sekolah, guru-guru, peserta didik dan pegawai di SMKN-4
Palangka Raya.
2.
Data Skunder
Data skunder dari penekitian ini yaitu yang berupa Foto,
Data Tertulis, Seperti
Dokumen, Proposal, Dan Lain-Lain.
Dengan demikian, peneliti akan mencatat data-data yang ada
di SMKN-4 Palangka Raya
Kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif cukup rumit. peneliti sekaligus sebagai perencana,
pelaksana pengumpalan data, analisis, panapsir data, dan pada akhirnya peneliti
menjadi pelapor hasil penelitiannya. (menurut Lexy j. Moleong 2007:168) pengertian
instrumen atau alat penelitian disini tepat karena iya menjadi keseluruhan
proses penelitian.
Jadi disini peneliti selaku pelaku dari penelitian ini yang
melakukan penelitian, dan
berlaku sebagai instrumen penelitian akan mencari kunci dari informasi guna kepentingan penelitian.
Data dalam penelitian ini yaitu menggunakan data dari proses Obserfasi,
Wawancara, dan Dokumentasi. Istilah teknik pengumpulan data menurut Eileen Kane, 1985:5 (Lexy J. Moleong 2007:168)
teknik penelitian sebagai salah satu bagian penelitian dan merupakan salah satu
unsur yang sangat penting.
Teknik pengumpulan data yang akan di gunakan
dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut :
1.
Obserfasi
Observasi ialah metode atau cara-cara yang menganalisis dan mengadakan pencatatan secara
sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau
kelompok secara langsung.
Menurut Bogdan dan Biklen, 1982:74 (Lexy J. Moleong 2007:168) yaitu mencatat apa yang
di dengar, dilihat, dialami, dan di pikirkan dalam rangka pengumpulan data dan
refleksi terhadap data dalam peneitian kualitatif.
2. Wawancara
Wawancara adalah pertemuan dua orang atau lebih dengan maksud untuk menggali informasi baik berupa fakta atau pendapat seseorang untuk
tujuan tertentu. Kalimat pertanyaan dalam wawancara
hendaknya disesuaikan dengan tujuan wawancara, konkret,
jelas, memuat satu hal, tidak terlalu panjang dan tidak menyinggung perasaan.
Menurut Lincol dan Gubah
(1985:266), mendifinisikan antara lain yaitu : Mengkonstruksi
mengenai orang, kejadian, organisai, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian,
dan lain-lain kebulatan; merekonstruksi kebulatan-kebulatandemikian sebagai
yang di alami masa lalu; memproyeksikan kebulatan-kebulatan sebagai yang di
harapkan untuk di alami pada
masa yang akan datang memvarifikasi, mengubah dan memperluas informasi yang
di peroleh dari orang lain, baik manusia maupun bukan manusia (Triangulasi); dan
menverifikasikan, mengubah dan memperluas konstruksi yang di kembangkn oleh
penelitisan sebagai pengecekan anggota.
Akhir-akkhir ini orang membedakan dokumen
dan record. Menurut Guba dan Lincoln 1981:228 (Lexy J. Moleong 2007:216) mendefinisikannya
sebagai berikut : Record adalah
setiap pernyataan tertulis yang disusun oleh seseorang atau lembaga untuk
keperluan pengujian suatu pristiwa atau menyajikan akuting.
Dokumen ialah setiap bahan atau pun filem, lain dari Record, yang tidak dipersiapkan karena adanya permintan seorang
penyidik.
Tehnik analisa data dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode analisis
deskriptif kualitatif yaitu sebagai kegiatan yang meliputi pengumpulan data
dalam rangka mengkaji aspek teori dengan fakta yang terjadi di lapangan
berdasarkan oprasional konsep yang ada. Analisis data di mulai dengan menelaah
seluruh data yang tersedia dari berbagi
sumber, yaitu wawanca, pengamatan yang sudah di tuliskan dalam catatan
lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar dan sebagainya.
Analisa
data, menurut Patton 1989:268 (Lexy J. Moleong 2007:248) adalah proses mengatur
urutan data, mengorganisasikanya kedalam suatu pola, kategori, dan satuan
urayan dasar. Bogdan dan Taylor 1975:79 (Lexy J. Moleong 2007:280)
mendefinisikan analisis data sebagai proses yang merinci secara formal untuk
menemukan tema dan merumuskan hepotesis kerja (ide) seperti yang di sarankan
oleh data dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan pada tema dan hepotesis
kerja itu.
Analisa
data kualitatif Bogdan & Biklen,1982 (Lexy J. Moleong 2007:248) adalah
upaya yang di lakukan dengan data mengorganisasikan data,memilah-milahnya
menjadi satuan yang dapat dikelola mensntetiskannya, mencari dan menemukan pola,
menemukan apa yang penting dan apa yang di pelajari,dan memutuskan apa yang
dapat diceritakan kepada orang lain.
Sedangkan menurut definisi Saiddel, 1998 (Lexy J. Moleong
2007:248) prosesnya belajar sebagai berikut:
1.
Mencatat yang
menghasilkan catatan lapangan, dengan
hal itu di beri kode agar sumber data yang tetap dapat ditelusuri.
2.
Mengumpulkan, memilah-milah mengklasifikasikan, mensintesiskan, membut
ikhatisar, dan membuat indeksnya.
3.
Berpikir, dengan jalan
membuat agar katagori data itu mempunyai makna, mencari dan membuat
temuan-temuan umum.
Selanjutnya
menurut McDrury, 1999 (Lexy J. Moleong 2007:248) tahap analisa data kualitatif
adalah sebagai berikut :
1.
Membaca/mempelajari
data, menandai kata-kata kunci dan gagasan yang ada dalam data,
2.
Mempeljari kata-kata
kunci itu, berupaya menemukan tema-tema yang berasal dari data,
3.
Menuliskan ‘model’ yang
di temukan, dan
4.
Koding yang telah
dilakukan.
Dari definisi-defini tersebut dapat di simpulkan, analisa
data dalam penelitian ini akan menggunkan teknik analisis kualitatif yang di
laksanakan dengan melakukan langkah-langkah analisis data sebagai pemaparan di
atas data-data yang di peroleh dari sampel akan di kelompokan sesuai jenisnya, selanjutnya
akan di analisis hubungan antara data yang ada. Memberikan gambaran awal tentang
data-data yang masih dinperlukan maupun yang telah dicakup.
Untuk mendapatkan hasil yang mendekati kebenaran dari hasil penelitian ini,
peneliti dengan mengguanakan pengujian kebasahan data yaitu dengan uji kredibilitas seperti sebagai
berikut :
1.
Perpanjangan Pengamatan
Perpanjangan pengamatan maksudnya kembali lagi untunk melakukan pengamatan
yang lebih mendalam di lapangan, dengan wawancara lagi dengan sumber data yang
pernah di temui maupun yang baru. Dengam maksud agar hubungan peneliti dan narasumber diharpakan
akan semakin akrab (tidak ada jarak lagi), semakin terbuka, saling mempercayai
sehingga tidak adalagi informasi yang disembnyikan lagi, dan kehadiran peneliti
tidak lagi menggangu perilaku objek yang di teliti.
2.
Meningkatkan Ketekunan
Meningkatkan ketekunan maksudnya yaitu melakukan pengamatan lebih cermat
lagi dan berkesinambungan. Dengan demikian kepastian data, dan pristiwa akan
terekam secara pasti dan sistematis. Dengan meningkartkan ketekunan dalam
penelitian ini maka diharapkan dapat melakukan pemecahan kembali apakah data yang telah di temukan itu
adaladah sah atau tidak. Dan dapat mendeskripsikan penelitian ini dengan akurat
dan sistematis tentang permasalahan yang di amati.
No
|
Fase
|
Kegiatan
|
Bulan
|
||
1
|
2
|
3
|
|||
1
|
Persiapan
|
a.
Menyusun Proposal
|
|
|
|
b. Seminar Proposal
|
|||||
2
|
Pengumpulan Data dan
Pengolahan Data
|
a. Memasuki Lapangan
|
|
|
|
b. Menentukan
Fokus,Monitor Question, Analisis Taksonomi.
|
|
|
|
||
c. Tahap Selection,
Struktual Question, Analisis Komponensial
|
|||||
d. Menentuan Tema, Analisa
Tema
|
|||||
e. Uji Keabsahan Data
|
|||||
3
|
Penulisan Laporan dan
Bimbingan
|
a. Membuat Daftar Laporan
Penelitian
|
|
|
|
b. Diskusi Hasil Laporan
|
|
|
|
||
c. Penyempurnaan Laporan
|
|||||
4
|
Ujian
|
a. Ujian Skripsi
|
|
|
|
b. Perbaikan Skripsi
|
|||||
5
|
Penyerahan Skripsi
|
a. Pengadaan Skripsi
|
|
|
|
b. Penyerahan Skripsi
|
Tabel.1
Rencana Jadual Penelitian
Rencana Jadual Penelitian
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gamabran Umum Sekolah
1.
Frofil Sekolah
Sekolah Menegah Kejuruan
Negeri-4 Palangka Raya (SMKN-4 Palangka Raya) didirikan pada Tahun
1992/1993-1993/1994. Degan SK pendirian MENDIKNAS (Mentri Pendidikan Nasional)
deangan Nonor SK pendirian
0260/0/1994 yaitu pada Tanggal 5
Oktober 1994 di atas tanah seluas 20.000 M2 Yang bertempatkan di Jalan Letkol Seth
Aji Km, 3 Palangka Raya. Dengan
luas bangunan seluas 4.144 M2 dan memiliki sembilan ruangan belajar/kelas.
Status sekolah ini yaitu
berstatus Negeri dan mempunyai empat jurusan di antaranya yaitu sebagai berikut
: jurusan Kria Kayu ter akreditasi C, Kria Tekstil terakreditasi C, Multi Media
terakreditasi B, dan jurusan Geo.Pertambangan belum terkreditasi.
SMKN-4 Palangka Raya dengan
memiliki Moto yaitu “Hatikau selalu Beriman karena Otakku Berpengetahuan,
Karyaku menjadi andalan karena Tanganku Berketerampilan” .
2.
Visi dan Misi
Visi Dan Misi Sekolah
Menengah Kejuruan Negeri 4 Palangka Raya (SMKN-4 Palangka Raya) yaitu sebagai
berikut :
a.
Visi
Visi dari SMKN-4 Palangka
Raya yaitu menyipkan sumberdaya manusia yang memmiliki Imtaq dan Iptek dalam mengisi pembangunan Bangsa dalam Era
Globalisasi.
b.
Misi
Misi dari SMKN-4 Palangka Raya
yaitu mendidik, mengajar, dan melatih siswa menjadi tamatan yang mandiri
(bertakwa, berpengetahuan, dan berketerampilan serta Aktif, Kreatif, Inovatif, dan
Profuktif) sesuai kebutuhan Dunia Usaha/Dunia Industri, dan melanjutkan
pesisikan dalam Bidang Seni dan Tehnologi.
3.
Keadaan Tenaga Guru
Jumlah keseluruhan dari tenaga pengajar yang ada di Sekolah
Menegah Kejuruan Negeri -4 Palangka Raya yaitu 38 orang tenaga pengajar
termasuk kepala sekolah. Terdiri dari 36 tenaga guru tetap dan 2 guru tidak
tetap. Latar belakang pendidikanya
terdiri dari 5 tenaga pengajar yang berpendidikan diploma III, 32 orang
sarjana dari berbagai disiplin ilmu, dan 1 yang berpendidikan S-2 (Magister).
4.
Struktur Organisasi
Adapun struktur organisasi
yang ada di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 4 Palangka Raya (SMKN-4 PALANGKA
RAYA) pada Tahun ajaran 2013/2014, yaitu dapat dilihat pada bagan 1 berikut ini
:
Bagan 1
Bagan Organisasi
Bagan Organisasi
Langganan:
Postingan (Atom)